Ramadhan Djamil Dukung Penuh Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
Kabar Pena, JAKARTA – Ketua Umum Jajaran Wartawan Indonesia, Ramadhan Djamil, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang menyediakan program rumah subsidi khusus bagi wartawan. Menurutnya, langkah ini menjadi bentuk nyata perhatian negara terhadap kesejahteraan para jurnalis.
Dalam pernyataannya, Djamil menilai bahwa profesi wartawan sering dihadapkan pada ketidakpastian kerja dan tekanan finansial. Oleh karena itu, akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau menjadi kebutuhan mendesak.
“Program subsidi perumahan ini sangat positif. Wartawan juga butuh jaminan tempat tinggal agar bisa bekerja dengan tenang dan fokus menyampaikan informasi yang akurat kepada publik,” ujarnya.
Djamil juga menekankan pentingnya pemerataan program ini hingga ke daerah-daerah, bukan hanya di kota-kota besar. Ia menyebut banyak wartawan di wilayah terpencil yang juga layak mendapatkan manfaat serupa, namun kerap terlewat karena keterbatasan akses program.
“Wartawan adalah garda terdepan dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Sudah sepatutnya mereka mendapat dukungan, termasuk rumah yang layak huni,” tegasnya.
Ia mendorong pemerintah agar memperluas cakupan distribusi perumahan subsidi, serta melibatkan organisasi media dalam proses pendataan dan penyaluran agar tepat sasaran.
Djamil menilai, rumah subsidi bagi jurnalis bukan hanya soal fasilitas, tapi juga bentuk penghargaan terhadap profesi yang vital dalam demokrasi. Dengan hunian yang layak, wartawan bisa lebih stabil secara psikologis dan sosial dalam menjalankan tugasnya.
“Kesejahteraan wartawan harus jadi prioritas. Jika mereka hidup dalam tekanan, maka kualitas informasi yang disampaikan ke publik juga akan terdampak,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ramadhan Djamil mengajak semua pihak—baik pemerintah, media, hingga organisasi profesi—untuk bersinergi dalam mewujudkan program ini agar tidak berhenti hanya sebagai wacana.
“Kita jaga martabat profesi ini dengan mendukung kehidupan layak bagi para pelakunya. Rumah untuk wartawan bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar,” pungkasnya. (*)

