Kasat Reskrim Polres Jember Tidak Merespon Terkait Mafia BBM Solar SPBU di Kalisat

Konfirmasi terkait mafia solar di SPBU Kalisat, Kasat Reskrim Polres Jember terkesan bungkam.

Kabarpena.com, JEMBER — Dugaan praktik penyalahgunaan solar subsidi di SPBU Kalisat, Jember, terus menjadi sorotan publik. Aktivitas penyaluran solar yang disebut mencapai sembilan ton per hari itu memunculkan dugaan adanya jaringan terorganisir yang mengendalikan distribusi BBM bersubsidi di wilayah tersebut.

Dalam upaya memperoleh klarifikasi dan memastikan perkembangan penanganan kasus, wartawan mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu (19/11/25). Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada jawaban ataupun tanggapan dari pihak kepolisian.

Sikap diam Polres Jember ini menimbulkan pertanyaan di tengah desakan publik agar dugaan mafia solar di SPBU Kalisat diusut secara terbuka. Minimnya respons dari aparat hukum membuat masyarakat mulai menduga adanya kemungkinan keterlibatan oknum tertentu dalam rantai distribusi ilegal tersebut.

“Kalau kasus ini benar-benar ditangani serius, mestinya ada penjelasan resmi. Bukan malah diam begitu saja,” ujar Arifin, warga Kalisat yang tinggal tidak jauh dari SPBU tersebut.

Warga lainnya mengaku sudah lama mendengar kabar tentang aktivitas pengisian solar dalam jumlah besar yang diduga tidak sesuai peruntukan. Namun, hingga kini tidak terlihat langkah konkret untuk menghentikan praktik tersebut.

“Kami sering lihat truk-truk tertentu datang malam hari. Kalau aparat diam, wajar kalau masyarakat curiga ada yang tidak beres,” kata Sulastri, pemilik warung di sekitar lokasi.

Keterbukaan informasi dari aparat penegak hukum dinilai penting untuk mencegah berkembangnya spekulasi negatif, terutama karena kasus BBM bersubsidi kerap melibatkan kepentingan ekonomi besar dan berpotensi menyeret oknum tertentu.

Hingga saat ini, Polres Jember belum memberikan keterangan resmi terkait laporan dugaan penyimpangan solar subsidi maupun aktivitas di SPBU Kalisat yang diduga mencapai sembilan ton per hari. (ydh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *