Etape Kedua TdBI 2025 Dimulai, Pembalap Diuji di Tanjakan Jelun

Kabarpena.com, BANYUWANGI – Setelah etape pertama yang didominasi rute datar dan menjadi ajang adu kecepatan para sprinter, hari ini (29/7) para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 dihadapkan pada tantangan berbeda. Etape kedua resmi dimulai dengan lintasan yang menyuguhkan medan menanjak dan jalur teknis, termasuk tanjakan King of Mountain (KOM) di Desa Jelun, Kecamatan Licin, yang berada di ketinggian 317 meter di atas permukaan laut.

Etape kedua ini menempuh jarak sejauh 158,8 kilometer dengan start dari kawasan Taman Nasional Alas Purwo, sebuah hutan tropis eksotis yang masih alami dan dihuni satwa liar khas Indonesia. Para pembalap memulai perjalanan mereka pukul 10.10 WIB dari gerbang masuk Alas Purwo.

Setelah melewati kawasan hutan, peserta melanjutkan rute berpaving di wilayah Kalipait, lalu menuju Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Sprint pertama berlangsung di kilometer 34,5, tepatnya di sekitar wilayah Temurejo.

Rute semakin menantang ketika para peserta harus melewati sejumlah tikungan tajam di wilayah Desa Seneporejo dan Desa Kesilir. Sprint kedua digelar di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Wetan, pada kilometer 78,5. Sementara sprint ketiga berlangsung di kilometer 113,4, Desa Lemahbang.

Ketua Pelaksana TdBI 2025, Guntur Priambodo, mengatakan bahwa etape kedua ini menjadi salah satu rute yang paling menantang dalam ajang tahun ini.

“Tanjakan Jelun akan menguji ketahanan dan kekuatan semua pembalap. Ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga strategi dan ketangguhan fisik,” ujarnya.

Dengan kombinasi medan hutan, tikungan tajam, dan tanjakan menantang, etape ini diharapkan menjadi penentu bagi para kandidat juara umum. Para pecinta balap sepeda pun dipastikan akan disuguhkan aksi-aksi menarik dari para pebalap profesional dari berbagai negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *