Meningkatkan Mutu dan Keamanan Pangan Olahan Laut di Plengsengan Banyuwangi melalui Edukasi dan Teknologi

Kabarpena.com, BANYUWANGI – Kawasan pesisir Plengsengan, Banyuwangi, dikenal sebagai salah satu sentra pengolahan hasil laut, mulai dari ikan segar, olahan kering, hingga makanan siap saji. Potensi besar ini menghadirkan peluang ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, menjaga mutu dan keamanan pangan menjadi tantangan utama agar produk tetap sehat, aman, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Menjawab kebutuhan tersebut, tim dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk Optimalisasi Mutu dan Keamanan Pangan Olahan melalui Edukasi Bahan Tambahan Pangan di Plengsengan, Banyuwangi. Kegiatan ini dipimpin oleh Muhammad Faris Adrianto selaku ketua tim, dan mendapat dukungan melalui Skema Hibah RKAT Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Tahun 2025.

Edukasi Bahan Tambahan Pangan

Dalam pelatihan, UMKM dikenalkan pada berbagai aspek Bahan Tambahan Pangan (BTP). Materi meliputi fungsi, regulasi penggunaan, hingga bahaya yang ditimbulkan apabila memakai zat berbahaya seperti boraks, formalin, atau pewarna tekstil.

Tidak hanya berupa teori, peserta juga diajak melakukan praktik pengujian menggunakan test kit sederhana. Melalui uji cepat ini, pelaku usaha dapat mendeteksi apakah bahan yang digunakan tergolong aman atau berpotensi berbahaya.

Teknologi Pengemasan Modern

Selain edukasi BTP, tim pengabdian memperkenalkan teknologi pengemasan vacuum. Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana metode pengemasan modern dapat memperpanjang masa simpan produk sekaligus meningkatkan daya tarik serta nilai jual di pasar.

Higiene dan Sanitasi

Peserta juga mendapat pembekalan mengenai higiene dan sanitasi pangan, meliputi kebersihan peralatan, lingkungan produksi, hingga personal hygiene tenaga kerja. Penjelasan diberikan dengan contoh nyata yang dekat dengan aktivitas harian UMKM.

Program ini terlaksana berkat sinergi antara Universitas Airlangga, Dinas Perikanan Banyuwangi, serta BPSPL Denpasar Satker Banyuwangi. Kolaborasi tersebut menegaskan pentingnya keterlibatan akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam peningkatan mutu serta keamanan pangan.

Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa edukasi ini sangat dibutuhkan. “Kami senang bisa belajar langsung cara mengecek bahan tambahan yang aman dan cara mengemas produk dengan benar. Ini sangat membantu usaha kami,” ungkap salah satu pelaku UMKM.

Melalui program ini, diharapkan produk olahan hasil laut dari Plengsengan tidak hanya dikenal segar dan lezat, tetapi juga aman, bermutu, dan berdaya saing hingga pasar nasional bahkan internasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *