PW FRN Klaim Pemberitaan Soal Polri Naik 80 Persen, Diperkuat Ribuan Jurnalis dan Dukungan JNI
Kabar Pena, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW FRN) menyatakan capaian signifikan dalam kinerja pemberitaan selama tahun 2025. Dalam rapat evaluasi yang digelar di Kantor PW FRN, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/4), organisasi wartawan ini mengklaim mengalami peningkatan pemberitaan terkait Polri hingga 80 persen, seiring tingginya kepercayaan dari jajaran kepolisian, khususnya para jenderal.
Rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Ketua Umum PW FRN R. Mas MH Agus Rugiarto, S.H., M.H. (dikenal dengan sapaan Agus Flores) dan dihadiri sejumlah tokoh penting organisasi, antara lain Penasehat Kode Etik Anton Priok, Waketum Jayanu Nyunting, Sekjen Dian Surahman, dan Bendahara Umum Rika Fika, bersama jajaran pengurus lainnya.
“Kini bukan hanya dari Humas Polri saja yang mengirim rilis ke kami, tapi juga para jenderal secara langsung,” ujar Agus Flores di hadapan peserta rapat.
Agus mengungkapkan, peningkatan ekspos pemberitaan ini mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi dari jajaran Polri terhadap FRN, yang secara konsisten mempublikasikan berbagai kegiatan dan agenda kepolisian.
Meski sebagian besar wilayah Indonesia telah tercakup oleh jaringan pemberitaan FRN, Agus mengakui masih ada daerah yang belum terjangkau secara maksimal, seperti Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.
“Kalau dilihat dari sisi persentase, baik sedikit atau banyak berita, hampir semua daerah sudah terkaver,” lanjutnya.
Kekuatan FRN saat ini juga bertambah setelah bergabungnya Grup Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) dan sejumlah jaringan media nasional. Di antaranya Grup Indonesia Satu, yang menaungi 140 media aktif di seluruh Indonesia dan secara rutin memberitakan kegiatan Polri.
“Dengan masuknya JNI dan Grup Indonesia Satu, kekuatan FRN dalam penyebaran informasi semakin tak tertandingi,” tambah Agus Flores.
PW FRN menyatakan siap memperluas cakupan pemberitaan hingga ke pelosok, guna mendukung citra dan transparansi Polri di mata publik. Evaluasi ini juga akan menjadi pijakan untuk langkah strategis ke depan dalam memperkuat sinergi antara insan pers dan institusi penegak hukum. (*)
