“Sonny T. Danaparamita Kritik Bulog Bondowoso: Penyerapan Gabah Langgar Harga Resmi Pemerintah”

Anggota DPR RI Komisi IV Sonny T. Danaparamita Soroti Kinerja Bulog Bondowoso soal Penyerapan Gabah Petani

Kabar Pena, BONDOWOSO — Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T. Danaparamita, memberikan kritik tegas terhadap kinerja Perum Bulog Cabang Bondowoso dalam hal penyerapan gabah petani saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut pada Senin (26/5/2025).

Sonny menilai lemahnya perencanaan Bulog menjadi penghambat dalam realisasi program swasembada pangan nasional, terutama menyangkut pelaksanaan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram.

“Rp 6.500 itu sudah harga final. Tapi di lapangan, petani melaporkan gabah mereka dihitung ulang setelah di-blower oleh Bulog. Ini tidak sesuai aturan,” ujar Sonny.

Ia menekankan bahwa alasan seperti kekurangan personel, fasilitas transportasi, atau keterbatasan gudang tidak seharusnya menjadi justifikasi. Menurutnya, hal itu justru menandakan ketidaksiapan dalam perencanaan teknis dan anggaran di tingkat daerah.

“Kalau kepala Bulog tidak tahu berapa kebutuhan gudang, maka itu tanda kegagalan manajemen. Harus ditertibkan,” tegasnya.

Sonny menyatakan bahwa Fraksi PDI Perjuangan sepenuhnya mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, namun pelaksanaannya harus tepat sasaran, adil bagi petani, dan dilandasi prinsip transparansi serta efisiensi anggaran negara.

“Efisiensi itu penting, tapi tidak boleh jadi dalih untuk menekan harga gabah di bawah HPP. Itu tidak bisa dibenarkan,” kata Sonny.

Menanggapi kritik tersebut, Wakil Kepala Cabang Perum Bulog Bondowoso, Tirto Panji Prasetyo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyewa gudang tambahan berkapasitas 12.000 ton untuk menampung lonjakan stok beras.

“Stok setara beras saat ini sudah mencapai 88 persen dari target pengadaan, yaitu sebanyak 33.563 ton. Ini bentuk komitmen kami menjaga ketahanan pangan,” terang Tirto.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses pengadaan dan distribusi dilakukan sesuai prosedur, dan penambahan gudang dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya volume panen.

“Dengan tambahan ini, kami siap mendukung penuh program swasembada pangan nasional,” ujarnya.

Bulog Bondowoso juga menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menyerap hasil panen petani secara maksimal sesuai ketentuan yang berlaku. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *