Peringati Hari Lahir Pancasila, Sonny T. Danaparamita Gelar Sarasehan Kebangsaan
Kabar Pena, BANYUWANGI — Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T. Danaparamita, menggelar sarasehan kebangsaan di Rumah Aspirasinya, GARASI, Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, pengurus partai, serta kalangan muda dari berbagai komunitas.
Kegiatan yang berlangsung di tengah momentum Bulan Bung Karno ini menjadi ajang refleksi terhadap peran penting Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa. Sonny dalam sambutannya menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Ia menegaskan pentingnya menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Indonesia adalah negara besar yang tentu menghadapi berbagai tantangan. Pancasila harus tetap menjadi nilai yang hidup dan membimbing setiap langkah masyarakat,” ujarnya di hadapan para peserta.
Sarasehan ini menghadirkan pemateri Sahru Romadloni yang menyampaikan materi tentang urgensi penerapan nilai Pancasila dalam konteks kekinian. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, agar generasi muda tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan moral.

Ficky Septalinda, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi, turut menyoroti perlunya nilai Pancasila dalam setiap kebijakan publik. Ia menyatakan bahwa kebijakan harus berlandaskan pada prinsip keadilan dan kesejahteraan bersama.
“Setiap keputusan harus mengedepankan kepentingan rakyat. Pancasila menjadi fondasi agar hak dan kewajiban seluruh masyarakat terpenuhi secara adil,” kata Ficky.
Sementara itu, Ketua Panitia Prayogi Adi Pratama menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi ruang berbagi ide dan pemahaman tentang Pancasila secara lebih dalam.
“Kami ingin agar masyarakat, khususnya generasi muda, semakin memahami dan menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Inilah momentum untuk memperkuat persatuan dan semangat gotong royong,” tuturnya.
Sonny juga mengingatkan bahwa Juni merupakan Bulan Bung Karno karena memuat tiga momentum bersejarah, yakni pidato Bung Karno tentang dasar negara pada 1 Juni 1945, hari lahirnya pada 6 Juni, dan hari wafatnya pada 21 Juni.
Kegiatan ini ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan harapan agar semangat Pancasila terus tumbuh dan mengakar di tengah masyarakat. Sonny dan panitia secara simbolis memimpin prosesi ini sebagai bentuk komitmen bersama.
Acara yang berlangsung hangat dan partisipatif ini diikuti berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, tokoh pemuda, dan organisasi lokal. Mereka menyuarakan komitmennya untuk terus menjaga semangat Pancasila sebagai bagian dari identitas bangsa. (*)
