Sonny T. Danaparamita Dorong Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Produktif di Banyuwangi
Kabarpena.com, BANYUWANGI — Anggota DPR RI Komisi IV, Sonny T. Danaparamita, S.H., M.H., mendorong masyarakat Banyuwangi untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam melalui program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan penanaman bibit produktif. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaksanaan RHL yang digelar di Ballroom Hotel Luminor Klatak, Banyuwangi, Senin (06/10/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas Sampean, Cabang Dinas Kehutanan Banyuwangi (CDK), serta para penerima manfaat program dari Kementerian Kehutanan.

Beberapa pejabat yang hadir di antaranya:
- Ari Sulistyo, S.Hut., M.T., M.Sc. — Plt. Kepala BPDAS Brantas Sampean
- Iyis Puji Lestari, S.Hut. — Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama CDK Banyuwangi
- Valdi Riovia, S.Hut., MBA. — Tenaga Ahli Komisi IV DPR RI
- Noviani Utami – Ka. Wilayah I Taman Nasional Alas Purwo
Dalam sambutannya, Sonny T. Danaparamita menegaskan pentingnya gerakan bersama dalam menghadapi tantangan kerusakan lingkungan. Ia menyebutkan bahwa perluasan lahan kritis, banjir, longsor, hingga kekeringan menjadi isu nyata yang harus diatasi bersama melalui aksi nyata, bukan sekadar wacana.
“Hari ini kita berkumpul bukan untuk meratapi keadaan, melainkan untuk bergerak bersama menjadi bagian dari solusi. Melalui program KBR, Bibit Produktif, dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, kami ingin mengajak masyarakat Banyuwangi untuk memulihkan kembali alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Sonny.
Sonny menjelaskan, program ini tidak hanya berfokus pada penghijauan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi jangka panjang. Masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan bibit produktif gratis seperti alpukat, durian, mangga, sengon, atau jati. Selain menjaga ekosistem, tanaman tersebut juga diharapkan menjadi sumber pendapatan tambahan di masa depan.

“Kita menanam bukan hanya untuk menghijaukan lahan, tapi juga menanam masa depan. Pohon buah-buahan akan memberikan hasil panen, sementara pohon kayu bisa menjadi investasi jangka panjang,” jelasnya.
Sonny menambahkan, keberhasilan program rehabilitasi ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah, katanya, hanya berperan sebagai fasilitator. Ia mengajak seluruh peserta bimtek untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif yang mampu menjaga keseimbangan ekologi dan menopang ekonomi keluarga.
“Mari kita jadikan lahan kritis menjadi sumber kehidupan dan harapan baru. Pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi untuk masa depan lingkungan dan kesejahteraan generasi berikutnya,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi dan bimtek ini menjadi bagian dari upaya Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Kehutanan untuk memperkuat kolaborasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan pelestarian sumber daya alam di tingkat daerah, khususnya Banyuwangi. (ydh)
