Sonny T Danaparamita Gandeng Kementrian Kehutanan RI Sosialisasikan Masyarakat Peduli Api di Songgon

Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita bersama Kementerian Kehutanan, Gakkum, dan Manggala Agni menggelar Sosialisasi Masyarakat Peduli Api di Gumuk Candi Songgon.

Kabarpena.com, BANYUWANGI — Anggota DPR RI Komisi IV Dapil III Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T Danaparamita, S.H., M.H., menggelar kegiatan Sosialisasi Masyarakat Peduli Api (MPA) bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Gakkum Kehutanan, dan Manggala Agni. Acara berlangsung di kawasan wisata Gumuk Candi, Songgon, Banyuwangi, Kamis (20/11/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Seksi Wilayah II Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Pujo Nur Cahyo, S.Si., M.Sc., dan Yulianto Teguh Wibowo, S.P. dari Manggala Agni Seksi Wilayah II. Peserta yang hadir meliputi Kelompok Tani Hutan (KTH) Songgon serta relawan konservasi Laskar Hijau.

Anggota DPR-RI Komisi IV Sonny T. Danaparamita, S.H., M.H., (tengah baju coklat)

Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pencegahan Karhutla

Dalam sambutannya, Pujo Nur Cahyo menyampaikan bahwa pimpinan Balai tidak dapat hadir karena agenda bersama Komisi IV di Denpasar. Ia menegaskan bahwa pelibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pencegahan kebakaran harus melibatkan masyarakat, termasuk memastikan pembukaan lahan tanpa membakar. Nilai ekologis dan ekonomi hutan harus tetap terjaga,” ujarnya.

Pujo juga menjelaskan bahwa di wilayah Dapil III telah terbentuk lima kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), masing-masing di Kawah Ijen, Rengganis Timur Situbondo, Galak Timur Tegaldlimo, Mutiara Kedungrejo Muncar, serta MPA Bos Javanicus Sumberwaru–Wonorejo di Banyuputih. Tahun 2025 juga menunjukkan tren penurunan kejadian karhutla, meski masyarakat diminta tetap waspada.

Kepala Seksi Wilayah II Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Pujo Nur Cahyo, S.Si., M.Sc.

Sonny: Kebakaran Banyak Disebabkan Unsur Manusia

Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita menegaskan pentingnya sosialisasi ini untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman kebakaran hutan.

Sonny menjelaskan bahwa penyebab kebakaran sangat beragam, namun faktor manusia masih menjadi penyumbang terbesar.

“Banyak kebakaran terjadi bukan karena alam, tetapi karena kesengajaan. Ada yang membakar hutan agar petugas lari ke lokasi tertentu, sehingga area lain sepi dan rawan penebangan liar. Ini fakta yang harus kita sadari bersama,” tegasnya.

Sonny juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang hadir, karena menunjukkan komitmen bersama menjaga kelestarian hutan.

“Kalau hari ini panjenengan hadir, ini bentuk kesadaran bahwa kita semua bertanggung jawab menjaga hutan. Bahkan tanpa anggaran pun, pembentukan Masyarakat Peduli Api bisa dilakukan bersama pemerintah desa,” imbuh Sonny.

Ia menekankan bahwa edukasi membuka lahan tanpa bakar perlu digencarkan, sekaligus mendorong masyarakat mengolah limbah organik menjadi kompos atau arang, sehingga memiliki nilai ekonomi.

Anggota DPR-RI Komisi IV Dapil III Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T. Danaparamita, S.H., M.H.

Usai sambutan, Sonny secara simbolis membuka kegiatan sosialisasi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan dua sesi materi:

  1. Materi Pengendalian Kebakaran Hutan
    Disampaikan oleh Pujo Nur Cahyo, S.Si., M.Sc.
    (Peserta diberi pemahaman dasar tentang bahaya, pola, dan pencegahan karhutla.)
  2. Materi Teknis Pemadaman dan Pengenalan Alat
    Disampaikan oleh Yulianto Teguh Wibowo, S.P.
    (Peserta mempelajari teknik pemadaman, penggunaan alat manual–mekanis, serta keselamatan kerja.)

Koordinator Wilayah Laskar Hijau Banyuwangi, Lukman Hakim, menyampaikan apresiasi atas kehadiran DPR RI dan kementerian dalam mendekatkan masyarakat dengan program pemerintah.

“Alhamdulillah, luar biasa. Kehadiran Pak Sonny membuat kami semakin dekat dengan pemerintah, terutama dalam penguatan MPA. Semoga kegiatan ini membangun kekeluargaan, menjaga silaturahmi, dan memastikan program pemerintah berjalan transparan serta berkeadilan,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun masyarakat yang lebih siap siaga menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, sekaligus memperkuat jejaring relawan konservasi dan Kelompok Tani Hutan di wilayah Songgon. (ydh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *