RITUAL ADAT SEBLANG OLEHSARI: Warisan Budaya Banyuwangi yang Sakral dan Mistis di Bulan Syawal

Kabar Pena, BANYUWANGI – Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kembali menggelar Ritual Adat Seblang Olehsari, sebuah tradisi sakral yang telah diwariskan secara turun-temurun. Ritual ini berlangsung selama tujuh hari berturut-turut, mulai 4 hingga 10 April 2025, sebagai bentuk bersih desa dan tolak bala’ di bulan Syawal.

Ritual ini menjadi salah satu ikon budaya khas Banyuwangi yang memadukan unsur spiritual, seni tari, serta nilai sosial kemasyarakatan. Daya tarik utamanya adalah penari Seblang, seorang perempuan muda yang dipilih melalui cara supranatural oleh seorang pawang adat yang disebut Gambuh. Yang menarik, penari ini harus berasal dari garis keturunan penari Seblang sebelumnya.

“Pemilihan penari dilakukan secara spiritual oleh Gambuh. Ini bukan sembarang pilihan, karena sang penari dipercaya harus memiliki keterikatan secara leluhur,” jelas Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis pada media, Jum’at (04/04/25).

Prosesi dimulai dengan upacara pemanggilan roh leluhur. Penari Seblang dipersiapkan dengan mata tertutup dan dikelilingi oleh para ibu-ibu yang membawa tempeh (nampan bambu). Gambuh kemudian membacakan mantra dan membakar dupa (menyan) hingga penari masuk dalam keadaan kesurupan (kejiman).

Tari Seblang Tradisi Budaya Masyarakat Banyuwangi

Begitu tempeh jatuh ke tanah sebagai pertanda roh telah masuk, penari Seblang mulai bergerak mengikuti irama gendhing dan arahan sang pawang – semuanya dilakukan dengan mata tertutup.

Salah satu momen paling dinanti adalah ketika penari melemparkan selendang ke arah penonton. Penonton yang terkena lemparan harus bersedia naik ke panggung dan menari bersama penari Seblang, sebagai bentuk penerimaan energi spiritual dan kebersamaan.

Puncak ritual ditandai dengan prosesi “Ider Bumi” pada hari ketujuh. Penari Seblang bersama warga desa berkeliling kampung sambil menari, menyebarkan doa keselamatan dan menolak segala bentuk malapetaka dari bumi Olehsari.

Ritual Seblang bukan sekadar pertunjukan seni. Ia adalah cerminan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur, yang menjadikan Banyuwangi tetap teguh menjaga akar budayanya di tengah arus modernisasi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *