Banyuwangi Gelar Panen Raya Padi Serentak, Terhubung Langsung dengan Presiden Prabowo
Kabar Pena, BANYUWANGI – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Forkopimda menggelar panen raya padi serentak di Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Senin (7/4/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Panen Raya Serentak di 14 provinsi yang dipantau langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui sambungan virtual dari Majalengka, Jawa Barat.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh elemen yang terlibat, termasuk petani, pemerintah daerah, dan aparat. Ia menegaskan pentingnya terus meningkatkan produksi agar kebutuhan pangan nasional tercukupi, bahkan bisa diekspor.
“Saya bangga, di saat banyak negara kekurangan pangan, Indonesia justru surplus. Kita bahkan ekspor telur. Tapi saya ingin harga bisa ditekan agar semua rakyat bisa makan cukup, terutama protein,” kata Presiden Prabowo.
Di Banyuwangi, panen raya dipimpin oleh Wakil Bupati Mujiono, bersama jajaran Forkopimda seperti Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo, Danlanal Letkol Laut (P) Hafidz, dan Wakapolresta AKBP Teguh Priyo Wasono. Turut hadir pula Pimpinan Bulog Banyuwangi, Dwiana Puspita.
Panen dilakukan di lahan seluas 367 hektar yang dikelola oleh Kelompok Tani Empol Gading. Wabup Mujiono mengatakan bahwa Banyuwangi berkomitmen penuh terhadap misi swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Banyuwangi termasuk daerah lumbung pangan Jatim. Kami terus dorong produktivitas petani. Dulu rata-rata 6 ton per hektar, sekarang sudah bisa 7 ton per hektar,” ujarnya.
Data Dinas Pertanian mencatat, sejak Januari hingga Maret 2025, luas panen di Banyuwangi telah mencapai 21.075 hektar. Sementara puncak panen diperkirakan terjadi pada April-Mei dengan luasan 26.493 hektar.
Salah satu upaya mendukung swasembada pangan adalah dengan menjaga kestabilan harga gabah. Mujiono menegaskan bahwa Bulog akan menyerap gabah langsung dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram di tingkat sawah.
“Harga ini stabil dan menguntungkan petani. Bahkan nanti ditargetkan produktivitas bisa ditingkatkan hingga empat kali panen dalam setahun,” imbuh Mujiono.
Pemkab juga tengah mengusulkan pembangunan tiga embung besar baru — di Lider, Kerawang, dan Singolatri — guna memperkuat ketersediaan air baku. Saat ini, Banyuwangi memiliki 337 bendungan daerah yang masih berfungsi optimal.
Langkah lain yang dilakukan adalah memperketat izin pembangunan di atas lahan pertanian produktif, serta mendorong penggunaan pupuk hayati dan POC (Pupuk Organik Cair). Mekanisasi pertanian juga terus ditingkatkan untuk efisiensi.
Sementara itu, Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo menegaskan komitmen TNI dalam mendukung penuh program swasembada pangan.
“Kami siap mengawal dan memastikan program pangan ini sukses. Banyuwangi harus tetap jadi lumbung pangan nasional,” tegasnya. (*)


